PENGARUH MATA
KULIAH ETIKA BISNIS PADA PENJUALAN MIE AYAM
DI PELATARAN KAMPUS D
Mata Kuliah Etika
Bisnis
Nama : Andhika Bagus F
NPM :
10215664
Kelas :
3EA05
Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Jakarta
2018
Bisnis adalah suatu kegiatan
organisasi mencari keuntungan dengan cara menjual barang atau jasa. Barang dan
jasa yang dijual haruslah dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, dengan segala aspek yang
berkaitan dengan organisasi perusahaan, masyarakat, maupun individu.
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetaahui pengaruh mata kuliah etika bisnis pada peningkatan usaha mie ayam di pelataran kampus D.
Data yang dilakukan adalah data primer yang melakukan wawancara.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dunia
bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para
pelaku usaha agar dapat memenangakan persaingan dan mempertahankan kelangsungan
hidup perusahaannya. Perusahaan yang ingin berkembang dan ingin mendapatkan
keunggulan bersaing harus dapat menyedikan produk atau jasa yang berkualitas,
harga yang murah dibandingkan pesaing, waktu penyerahan lebih cepat, dan
pelayanan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya (Margaretha, 2004).
Dalam
rangka memenangkan persaingan bisnis, mempertahankan pasar yang dimiliki, dan
merebut pasar yang sudah ada, maka perusahaan dituntut untuk mempunyai
kemampuan mengadaptasi strategi usahanya dan lingkungan yang terus-menerus
berubah.Setiap pelaku bisnis dituntut untuk mempunyai kepekaan terhadap setiap
perubahan yang terjadi, serta mampu memenuhi dan menanggapi setiap tuntutan
pelanggan yang semakin beraneka-ragam dan terus berubah. Pelaku usaha harus
mampu menghasilkan produk yang dapat memainkan emosi pelanggan dan melalui
produk tersebut dapat menimbulkan experience bagi pelanggan.
Besarnya
peluang bisnis kuliner di Indonesia telah memacu usaha-usaha kuliner berkembang
di Indonesia. Munculnya berbagai macam dalam bisnis ini, menunjukkan bisnis ini
sangat menguntungkan.Bagaimanapun, usaha kuliner sangat dibutuhkan.Persaingan
dalam usaha kuliner sangat ketat, oleh karena itu, persaingan harus dihadapi
sebagai motivator untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan yang terbaik
kepada konsumen.
Etika
bisnis memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan.Etika bisnis
memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang
kuat dengan perusahaan.Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan
perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan
mereka.Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di
mana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan
meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Tujuan suatu bisnis
adalah untuk menciptakan para pelanggan merasa puas. Kualitas jasa yang unggul
dan konsisten dapat menumbuhkan kepuasan pelanggan dan akan memberikan berbagai
manfaat. Kepuasan pelanggan merupakan respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian
antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya
setelah pemakaian.
1.2
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah dalam penelitian ini apa yang dimaksud dari mata kuliah Etika Bisnis
dan bagaimana pengaruh mata kuliah Etika Bisnis pada peningkatan usaha mie ayam di pelataran kampus D.
1.3
Tujuan
Penelitian
Tujuan
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dari mata kuliah Etika
Bisnis dan untuk mengetahui pengaruh
Etika Bisnis pada peningkatan
usaha mie ayam di pelataran kampus D.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian
Etika Bisnis
Etika
bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan
pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara
universal (Muslich, 2004). Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis
mengenai cara menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku
dan tidak tergantung pada kedudukan individu atau-pun perusahaan di masyarakat.
Etika
bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan
standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena
dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur
oleh ketentuan hukum (Bertens, 2000).
Etika
bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis
yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (Sumarni, 1998). Etika
bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara pengaturan dan
pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas melalui penciptaan
barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan
melalui transaksi.
Etika
bisnis menjadi standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan
segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang
etik. Etika bisnis dalam lingkupnya tidak hanya menyangkut perilaku dan
organisasi perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut perilaku bisnis
secara eksternal. Etika bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk
bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi
terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Dalam
etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain
pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati
diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung
jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat dan
menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Etika
bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk
membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta
mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan
suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis,
organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya
perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara
konsisten dan konsekuen (Muslich, 1998).
2.2
Prinsip-prinsip
Etika Bisnis
Pada
dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses
bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam
lingkungan tersebut.Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis
adalah sebagai berikut:
1. Prinsip
otonomi ; yaitu sikap kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan
2. Prinsip
kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara
jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak
didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat
perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa
dengan mutu dan harga sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern
dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip
keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Prinsip
saling menguntungkan (Mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis
dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5. Prinsip
integritas moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri
pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap
menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.
2.3
Tujuan
Etika Bisnis
Menurut
K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari etika bisnis yaitu :
1. Menanamkan
atau meningkatkan kesadaran akan adanya demensi etis dalam bisnis.Menanamkan,
jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan bila kesadaran itu sudah
ada, tapi masih lemah dan ragu. Orang yang mendalami etika bisnis diharapkan
memperoleh keyakinan bahwa etika merupakan segi nyata dari kegiatan ekonomis
yang perlu diberikan perhatian serius.
2. Memperkenalkan
argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pelaku
bisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat. Melalui
studi etika diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan fundamental
rasional untuk aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis.
3. Membantu
pelaku bisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat didalam profesinya (kelak).
BAB
III
METODDE
PENELITIAN
1.1
Objek
Penelitian
Objek
penelitian ini adalah penjual
mie ayam di pelataran kampus D.
1.2
Data
/ Variabel
Data
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Variabel
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penjual mie ayam di pelataran kampus D.
1.3
Metode
Pengumpulan Data
Dalam
upaya memperoleh data dalam penyusunan penulisan ilmiah ini, penulis
mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber dengan metode penulisan
dengan wawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, untuk
menemukan permasalah yang harus diteliti dan juga ingin mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2016).
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Wawancara
Setelah
melakukan serangkaian wawancara, saya sabagai penulis memperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Nama
: Kokom Komalasari ( Penjual
Mie Ayam)
o
Pertanyaan : Menurut anda apa yang dibutuhkan dalam berdagang mie ayam?
Jawab : Yang dibutuhkan dalam berdagang, apalagi bisnis
makanan seperti mie ayam yang pokok adalah cita rasa, dan kualitas dari mie
ayam itu sendiri. Selain itu harga dan lokasi juga berpengaruh terhadap daya tarik konsumen
agar berkunjung dan membeli mie ayam tersebut. Relasi dengan konsumen juga
perlu dibangun agar dapat menjadi pelanggan dan berkunjung kembali.
o
Pertanyaan : Menurut anda apa yang
dimaksud dari etika bisnis?
Jawab : Etika bisnis itu
cara berbisnis
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan pelanggan, produk, dan juga masyarakat. Etika itu
sangat diperlukan untuk menjalankan sebuah bisnis. Karena dengan etika yang
baik, secara otomatis bisnis akan lebih mudah berkembang.
o
Pertanyaan : Menurut anda bagaiman
pengaruh dari etika bisnis pada
usaha mie ayam anda?
Jawab : Dengan etika bisnis, saya dapat
mengatur cara yang baik untuk mengembangkan bisnis saya. Selain itu menjadi
dasar dalam berperilaku terhadap konsumen, agar konsumen merasa nyaman dan
terlayani dengan baik. Sehingga menambah daya kepuasan dan keinginan konsumen
tersebut untuk kembali bekunjung, Sehingga usaha mie ayam ini terus berjalan
bahkan berkembang.
4.2
Pembahasan
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan penulis dari sumber tersebut dapat diperoleh data,
bahwa etika bisnis berpengaruh positif pada peningkatan usaha mie ayam di pelataran kampus D
karena penjual
dapat memperoleh ilmu bagaimana etika dalam berbisnis dan menerapkannya dalam kegiatan dagangnya sehari hari.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
keseluruhan hasil dan pembahasan dalam penelitian yang diperoleh maka dapat
disimpulkan bahwa bahwa etika bisnis berpengaruh positif pada peningkatan usaha mie ayam di pelataran kampus D
karena penjual
dapat memperoleh ilmu bagaimana etika dalam berbisnis dan menerapkannya dalam kegiatan dagangnya sehari hari.
5.2
Saran
Dari
penelitian yang telah saya lakukan, etika bisnis berpengaruh secara signifikan
dan positif terhadap penjualan mie ayam. Sebaikan etka bisnis dapat lebih
disosialisasikan kepada pebisnis lainnya. Sekian penelitian yang saya lakukan,
mohon maaf bila banyak terdapat kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2002. Edisi ke-lima. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Aritonang,Lerbin,
2005,KepuasanPelanggan:Pengukurandan PenganalisisandenganSPSS, Jakarta:
Penerbit Gramedia
Asy’arie,
Musa, 1997. Islam: Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Yogyakarta: LESFI
& IL
Bertens,
K, 2000, Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta: Kanisius
Hadi,
Sutrisno, 1999, Metodologi Research. Yogyakarta: Penerbit Andi Kartawiria,
Rajendra, 2004, Spiritualitas Bisnis, Bandung: Hikmah