Sabtu, 29 Desember 2018

Manajemen Pemasaran Global 2

Segmentasi global, target dan posisi produk pasar global:
 
1. Jelaskan mengenai segmentasi pasar global:
Segmentasi pasar adalah proses memiliki suatu pasar ke dalam berbagai kelompok pelanggan yang berperilaku sama atau memiliki kebutuhan serupa. Pemasaran segmen, segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama. Pemasar tidak menciptakan segmen, tugas pemasar adalah mengidentifikasi segmen dan memutuskan yang mana akan menjadi target. Beberapa priset berusaha untuk membentuk segmen dengan mengamati ciri-ciri konsumen secara geografis, demografis, psikologis, perilaku, manfaat dan segmentasi vertikal versus horizontal.
 
2. Jelaskan bagaimana menetapkan sasaran global:
Merupakan tindakan mengevaluasi dan membandingkan kelompok yang diidentifikasi dan kemudian memilih satu atau beberapa diantaranya sebagai calon dengan potensi yang paling besar. Untuk menentukan target dengan peluang pasar target global, sama seperti kalau menetapkan satu negara sebagai sasaran yaitu: besar segmen pasar saat ini dan potensi pertumbuhan yang diantisipasi, persaingan, kecocokan dari target denan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan kelayakan untuk mencapai sukses.
 
3. Jelaskan bagaimana menentukan posisi produk dipasar global:
Ada beberapa untuk menentukan posisi produk dipasar global yaitu:
1) Geografis, dengan membagi pasar menjadi unit-unti geografi yang berbeda, seperti wilayah (Asia Pasifik, Afrika, Eropa) ukuran kota (penduduk kota kecil, kota menengah, kota besar) dan iklim. Dimana pasar pada segmen yang sama relatif dekat satu sama lainnya dan mudah didatangi pada kunjungan yang sama atau dihubungi dalam zona waktu yang sama.
2) Demografis, segmen yang terdiri dari pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok dengan dasar variable-variabel demografi seperti usia, jenis kelamin, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama ras dan kewarganegaraan.
3) Psikografi, pembeli dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup dan kepribadian.

4. Jelaskan mengenai pemasaran di negara berkembang:
Negara berkembang seperti Brasil, Meksiko, India dan China berkontribusi lebih dari 30% dari GDP dunia dan 70% dari penduduk dunia. Namun, mereka telah menyumbang lebih dari setenah pertumbuhan GDP global sejak tahun 2001. Perusahaan MNC (Multinasional) berebut menjual produknya di dunia negara berkembang. Seiring dengan penjualan, muncullah penelitian pelanggan-pelanggan mereka yang dimulai di dunia Barat. Sementara perusahaan multinasional mengerti bahwa gelombang pertumbuhan berikutnya terletak pada dunia negara berkembang, mereka sering memaksa untuk mencocokkan wawasan dan strategi dari OECD1 ke negara-negara berkembang, yang menyebabkan hasil buruk.
 Contohnya adalah mengenai bagaimana asumsi negara maju menerapkan langkah yang kurang tepat pada situasi pasar yang sedang berkembang diantaranya, dengan asumsi bahwa metodologi penelitian yang sama harus diterapkan, terlepas dari jatuh tempo pasar, survei terlepon dan internet sering digunakan sebagai metodologi penelitian pilihan di dunia bisnis. Hal ini disebabkan biaya rendah dan budaya kerja sama yang besar dengan proyek-proyek penelitian.
Teknik pengambilan keputusan terkait dengan rantai pasok (supply chain) dan rantai nilai (value chain)
 
5. Jelaskan mengenai tantangan menentukan pemasok:
Tantangan dalam menentukan pemasok adalah untuk mewujudkan nilai yang akan memenuhi kebutuhan pelanggan.
 
6. Jelaskan mengenai sistem nilai, rantai nilai dan peran stategik pemasaran global:
Rantai nilai mengungkapkan tiga macam peranan untuk pemasaran dalam strategi persaingan global yaitu:
1) Peranan yang berkaitan dengan konfigurasi pemasaran. Walaupun banyak kegiatan pemasaran yang harus dilakukan dalam setiap negara, value dapat didapatkan dengan memusatkan beberapa kegiatan pemasaran pada suatu lokasi saja. Contohnya service.
2) Peranan kedua dari pemasaran adalah koordinasi kegiatan pemasaran di seluruh negara untuk meningkatkan pengetahuan perusahaan. Integrasi ini dapat memiliki berbagai bentuk, termasuk transfer pengalaman relevan melintas batas-batas negara dalam bidang-bidang seperti manajemen pelangganan global dan penggunaan pendekatan.
3) Peranan ketiga dari pemasaran adalah memanfaatkan peluang untuk keunggulan di bagian hulu dalam rantai nilai. Salah satu contoh kasusnya ialah pengembangan kamera canon model AE-1.

7. Jelaskan mengenai kriteria keputusan, dan altenatif strategi pemasok:
Pemilihan strategi memasuki pasar gloabl dan berekspansi, dan juga mengidentifikasikan masalah dan ketidakjelasan, mengumpulkan informasi, membuat prediksi kemungkinan yang terjadi, mengambil keputusan dari alternatif-alternatif yang ada, dan mengevaluasi hasil terhadap prediksi yang telah dibuat.
 
8. Jelaskan mengenai pasar global:
Pasar global adalah pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya china dan taiwan.
 
9. Jelaskan mengenai ekspor:
Ekspor adalah penjualan barang ke luar negeri dengan menggunakan sistem pembayaran, kualitas, kuantitas dan syarat penjualan lainnya yang telah disetujui oleh pihak eksportir dan importir. Proses ekspor pada umumnya adalah tindakan untuk mengeluarkan barang arau komoditas dari dalam negeri untuk memasukannya ke negara lain. Ekspor barang secra besar umumnya membutuhkan campur tangan dari bea cukai di negara pengirim maupun penerima. Ekspor adalah bagian penting dari perdagangan internasional. Penjualan barang oleh eksportir keluar negeri dikenai berbagai ketentuan dan pembatasan serta syarat-syarat khusus pada jenis komoditas tertentu termasuk cara penangan dan pengamanannya.
 
10. Jelaskan mengenai lisensi:
Lisensi adalah sebagai bentuk pemberian izin untuk memanfaatkan hak atas kekayaan intelektual dimana bisa diberikan pemeli lisensi kepada penerima lisensi dengan maksud agar penerima lisensi bisa melakukan kegiatan usaha atau memproduksi produk tertentu dengan menggunakan hak atas kekayaan intelektual yang dilisensikan. Dalam lisensi ditemukan istilah perjanjian lisensi, perjanjian lisensi adalah perjanjian antara dua pihak ataupun lebih dimana satu pihak bertindak memberikan lisensi sebagai pemilik atau pemegang lisensi kepada pihak yang bertindak sebagai penerima lisensi, sehingga pihak penerima lisensi bisa dengan legal memproduksi dan memasarkan produk/jasanya.
 
11. Jelaskan mengenai usaha jenis patungan:
Usaha Patungan: usaha patungan merupakan bentuk kemitraan yang berasal dari ekspedisi perdagangan maritim Yunani dan Romawi dengan tujuan untuk menggabungkan peserta menajemen dan kontribusi modal usaha terbatas pada penyelesaian proyek perdagangan tertentu. Bentuk perusahaan patungan antara lain kemitraan dan perusahaan dalam dan luar negeri dan sementara serta relatiff permanen. Usaha patungan mengumpulkan modal untuk menawar dalam multi-miliar dollar untuk lisensi layanan komunikasi pribadi dan untuk membangun jaringan telepon nirkabel nasional. Salah satu keuntungan dari usaha patungan adalah menghindari akuisisi mahal. Usaha patungan dengan perusahaan AS yang umum yang tua dan terkenal adalah Dow Corning.
 
12. Jelaskan mengenai strategi perluasan pasar:
Tambahkan produk serta layanana baru
Menjual produk dan layanan pada pelanggan yang sudah ada dengan peningkatan jumlah
Lebarkan pasar ke daerah baru
Targetkan pasar serta pelanggan baru
Masuk pada sistem penjualan baru
mengambilalih bisnis lain
Strategi perluasan pasar dimana sebuah organisasi target produk yang sudah ada ke pasar baru, pengembangan pasar dengan menargetkan pasar geografis baru, segmen demografis atau psikografis baru atau pengguna benar-benar baru.
 
13. Jelaskan mengenai penentuan posisi pasar:
Penentuan posisi pasar atau positioning adalah segala upaya untuk mendesain produk serta merek agar dapat menempati sebuah posisi yang unik dibenak konsumen. Hasil dari posisi pasar (positioning) adalah terciptanya proposisi nilai yang pas dimata konsumen dan menjadi salah satu alasan konsumen untuk membeli produk yang bersangkutan.
Strategi persaingan global serta daya saing
 
14. Jelaskan mengenai analisis industri:
Analisis industri adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang serupa, pemeriksaan tentang pentingnya kelompok pemegang saham dalam lingkungan kerja perusahaan disebut analisis industri.

15. Jelaskan mengenai keunggulan kompetitif:
Keunggulan kompetitif atau keunggulan bersaing adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakterisik dan sumber daya suatu perusahaan untuk memiliki kinerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau pasar yang sama.
 
16. Jelaskan mengenai persaingan global dan keunggulan kompetitif nasional:
Menurut asal katanya, persaingan dunia adalah "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Menurut istilah Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir.Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama.


Daftar pustaka:

Kamis, 20 Desember 2018

Manajemen Pemasaran Global

Konsep Pemasaran Global, Kekuatan Yang Mendorong dan Menghambat, Orientasi Manajemen, dan Bisnis Internasional

Konsep Pemasaran Universal
1.        Konsep produksi
Anggapan pemasar yang berorientasi kepada proses produksi bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang murah. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan yang harus dilakukan adalah efisiensi biaya agar dapat menjual barang dengan murah kepada konsumen
2.       Konsep produk
Aggapan pemasar bahwa konsumen lebih menghandaki produk-produk yang berkualitas atau berpenampilan baik. Dengan demikian tujuan bisnis perusahaan adalah pengendalian kualitas.
3.        Konsep penjualan
Anggapan pemasar yang berorientasi kepada tingkat penjualan bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar penjualan dapat meningkat sehingga tercapai profit maksimum sebagai tujuan perusahaan. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah usaha-usaha meningkatkan cara-cara penjualan dan kegiatan promosi yang instensif agar mampu mempengaruhi, membujuk konsumen untuk membeli sehingga penjualan dapat meningkat.
4.        Konsep pemasaran
Anggapan pemasar yang berorientasi kepada pelanggan eksternal bahwa konsumen hanya akan membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Dengan demikian focus kegiatan perusahaan adalah berusaha memenuhi kepuasan pelanggan melalui pemahaman perilaku konsumen.
5.        Konsep pemasaran yang memasyarakat (sosial)
Anggapan pemasar bahwa konsumen hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan serta kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Tujuan kegiatan perusahaan adalah disamping berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat juga memperbaiki relasi antara produsen dan masyarakat untuk peningkatan kesejahteraannya.

Pemasaran Domestik ke Pemasaran Global
1.        Pemasaran Domestik
Pemasaran yang secara nyata ditunjukkan pada pasar dalam negeri disebut pemasaran domestik. Orientasi mereka adalah bersifat “ETHNO CENTRIC”, yaitu bahwa sifat pasar atau Konsumen dimanapun akan sama , sehingga manajemen memandang pasar Domestik padat dengan peluang yang jauh lebih aman.
2.        Pemasaran Ekspor
Adalah tahap pertama untuk menanggapi kesempatan pasar di luar negeri. Pemasar ekspor menjadikan pasar di luar negeri sebagai sasaran dan menggantungkan diri pada produksi dalan negeri untuk memasok pasar ini. Fokus dalam tahap ini adalah memanfaatkan produk dan pengalaman dalam negeri.
3.        Pemasaran Internasional
Bertindak lebih jauh lagi dari pemasara ekspor dan menjadi lebih terlibat dalam lingkungan pemasaran dalam negara tempat perusahaan tadi melakukan bisnis.
4.        Pemasaran Multinasional
Organisai pemasaran internasional mulai dengan menfokuskan pada memanfaatkan pengalaman dan produk perusahaan.
5.        Pemasaran Global / Transnasional
Menfokuskan pada pemanfaatan asset, pengalaman dan produk perusahaan secara global dan pada melakukan penyesuaian pada apa yang benar-benar unik dan berbeda dalan setiap negara. Konsep ini mengakui budaya universal dan perbedaan pasar yang unik.

Kekuatan Yang Mendorong dan Yang Menghambat 

Kekuatan Yang Mendorong
1.        Kebutuhan Pasar
Kebanyakan pasar global tidak terjadi secara alami. Pasar seperti  itu harus diciptakan dengan usaha pemasaran.
2.        Teknologi
Ada kekuatan yang amat besar yang mendorong dunia ke arah menyatunya hal-hal yang sudah umum, dan kekuatan itu adalah teknologi. Teknologi menyederhanakan komunikasi, transportasi dan perjalanan.
3.        Biaya
Keseragaman dapat menurunkan biaya riset, rekayasa dan desain di semua fungsi bisnis, dari rekayasa dan pembuatan sampai pemasaran dan administrasi.
4.        Mutu
Volume global menghasilkan penerimaan yang lebih besar dan margin operasi yang lebih besar untuk mendukung mutu desain dan pembuatan. Sebuah perusahaan global dan lokal mungkin masing-masing mengeluarkan 5 persen untuk riset dan pengembangan, tetapi perusahaan global mungkin mempunyai pendapatan 10 kali lebih besar dari perusahaan lokal.
5.        Komunikasi Dan Transportasi
Revolusi informasi memberikan kontribusi pada berkembangnya pemasaran global. Setiap orang menginginkan perwujudan produk yang terbaik, paling mutakhir dan paling modern.
6.        Daya Tuas
Salah satu kelebihan perusahaan global adalah kesempatan untuk mengembangkan daya tuas yang dimilikinya karena perusahaan itu beroperasi secara stimultan di lebih dari satu pasar nasional.

Kekuatan Yang Menghambat
1.        Perbedaan Pasar
Dalam setiap kategori produk, perbedaan masih cukup banyak di antara batas negara dan budaya yang memerlukan adaptasi paling sedikit dari bauran pemasaran. Perusahaan yang mengabaikan perbedaan ini dan yang telah mencoba strategi merek dagang global tanpa memikirkan perbedaan ini akan menghadapi kegagalan.
2.        Sejarah
Bahkan sekalipun produknya sendiri merupakan calon yang baik untuk globalisasi, sejarah merek dagang mungkin masih memerlukan strategi pemasaran yang khusus dan berbeda, serta di setiap negara perlu penentuan posisi sendiri.
3.        Kecadokan Manajemen
Sebuah contoh dari kecadokan manajemen adalah perusahaan yang tidak mempertahankan kepemimpinan dalam menciptakan nilai pelanggan ketika memperluas wilayah geografi. Sebuah perusahaan yang melihat ke belakang tidak memperluas wilayahnya secara geografis.
4.        Budaya Organisasi
Dalam perusahaan dengan manajemen anak perusahaan mengetahui semuanya, tidak ada lagi ruang untuk visi dari puncak. Perusahaan global yang sukses adalah pemasar yang telah belajar cara memadukan visi global dan perspektif dengan inisiatif dan masukan pasar lokal.
5.        Kendali Nasional/Hambatan untuk Masuk Suatu Negara
Setiap negara melindungi perusahaan lokal dan kepentingannya dengan memegang kendali terhadap akses pasar dan jalan masuknya. Kendali ini bervariasi dari yang berteknologi rendah berupa pengendalian monopoli tembakau dari akses ke pasar tembakau sampai yang berteknologi tinggi berupa pengendalian pemerintah nasional terhadap pasar pemancar

Kekuatan Yang Mendasari Bisnis Internasional
1.        Orientasi Manajemen
Orientasi adalah asusmsi atau keyakinan, yang seringkali tidak disadari, mengenai sifat dunia ini. Ada 3 orientasi dasar yang menjadi pedoman pekerjaan eksekutif internasional; etnosentris, polisentris, dan geosentris. Konsep ini kemudian dikembangkan dengan memasukan orientasi regional dan menjadi skema EPRG (etnosentrisme, polisentrisme, regiontrisme, geosentrisme).
2.        Kerangka Kerja Moneter Internasional
Pertumbuhan yang cepat dari perdagangan dan investasi dalam era pasca perang dunia II telah menciptakan kebutuhan likuiditas internasional yang semakin mendesak untuk mempermudah pertukaran barang dan jasa antar negara. Dengan adanya kerangka kerja moneter internasional yang memadai memungkinkan perusahaan untuk membiayai perdagangan dan investasi global, dan untuk meneruskan usaha pemasaran global mereka.
3.        Sistem Perdagangan Dunia
Sistem perdagangan dunia pasca perang dunia II disusun dengan keinginan umum menghindari kembalinya praktik perdangangan terbatas dan diskriminatoris seperti yang terjadi pada tahun 1920-an. Ada komitmen untuk menciptakan dunia bebas yang memungkinkan arus barang dan jasa secara bebas antar negara. Sistem yang muncul dari komitmen ini termasuk General Agreement on Tarrifs and Trade (GATT), yang menyediakan kerangka kerja institusional dan satu rangkaian yang terdri dari empat peraturan dan prinsip dalam usaha yang membebaskan perdagangan.
4.        Perdamaian Global
Sejak tahun 1945 dunia masih terbebas dari konflik besar dunia seperti yang menandai paruh pertama abad ini. Walaupun kondisi ini tidak sepenuhnya damai, tetapi keadaan ini menyediakan dasar yang relatif stabil untuk perekonomian yang sehat dan cepat.
5.        Pertumbuhan Ekonomi Domestik
Jadi ada dua alasan mengapa pertumbuhan ekonomi menjadi kekuatan yang mendasari perluasan ekonomi internasional. Pertama, pertumbuhan telah menciptakan kesempatan pasar. Adanya kesempatan pasar menjadi faktor pendorong perusahaan untuk memperluas jangkauannya ke pasar internasional. Kedua, pertumbuhan ekonomi telah mengurangi penolakan, yang mungkin telah berkembang, sebagai respons terhadap masuknya perusahaan asing ke dalam ekonomi domestik.
6.        Teknologi Komunikasi dan Transportasi
Hambatan waktu dan biaya akibat jarak telah jauh berkurang dalam 100 tahun terakhir. Meningkatnya kecepatan dan kapasitas komunikasi berbiaya rendah merupakan kekuatan utama untuk mempermudah perluasan bisnis internasional.
7.        Korporasi Global
Korporasi global, atau perusahaan apapun yang mempunyai tujuan bisnis global dengan menghubungkan sumber daya dunia dengan kesempatan pasar dunia, adalah organisasi yang telah bereaksi terhadap kekuatan yang mendorong, menghambat, dan melandasi di dunia.


Perencanaan Pemasaran Global, dan Tahap-tahap Pengembangan Perusahaan Transnasional

Konsep Kunci Untuk Memahami Peluang dan Tantangan Pemasaran Global
Sebagai respon yang dipertimbangkan dari sebuah organisasi pada kenyataan dari organisasi pihak yang berkepentingan dan kenyataan dari lingkungan bisnis.
Terdapat tiga dimensi strategi yaitu:
1. Strategi
a.  Lingkungan eksternal perusahaan
b. Organisasi (lingkungan internal perusahaan)
c. Nilai pihak yang berkepentingan
2. Perusahaan di dunia
3. Pengelompokan, segmentasi dan target pemasaran
a. Ukuran pasar
b. Geografis adalah kriteria pengelompokan dengan makna yang besar, negara yang saling berdekatan mempunyai perbedaan dan persamaan.
c. Bahasa dan budaya adalah karakteristik lain yang membedakan pasar.
4. Kepekaan lingkungan
Contohnya produk-produk mewah tidak dapat dijual pada konsumen yang berpendapatan rendah. Hypermarket yang menjual makanan, perabotan atau barang-barang tahan lama membutuhkan sejumlah besar konsumen dengan kemampuan pembelian yang besar pula terhadap barang-barang tersebut.
5. Pengaruh yang mempersatukan dan membedakan
Aspek unik mempunyai pengaruh yang membedakan; aspek serupa memberikan pengaruh yang menyatukan. Apabila analisis sebuah pasar hanya memfokuskan pada aspek yang unik atau yang serupa, hasilnya adalah analisis sepihak, akhirnya program pemasaran yang dikembangkan akan terlalu standar atau terlalu berbeda.
6. Daur hidup produk
Suatu produk mempunyai karakteristik atau kehidupan normal dengan urutan awal atau kelahiran dan pertumbuhan cepat (tahap pertumbuhan) diikuti dengan pertumbuhan yang kecepatannya menurun, tidak ada pertumbuhan, penurunan dan akhirnya mati.

Tahap-Tahap Pengembangan Korporasi Transnasional Mengenai Tipologi Dinamis
1. Tahap 1: Domestik
a. Domestik dalam fokus, visi, dan operasi
b. Orientasi etnosentris. Fokus pada pasar, pemasok dan pesaing domestik
c. Pengamatan lingkungan bersifat domestik
d. Hal yang dilakukan jika sudah mencapai batas pertumbuhan pasar akan melakukan variasi memasuki pasar, produk, teknologi baru bukan penetrasi pasar internasional
2. Tahap 2: Internasional
a. Memperluas pemasaran, pabrik, dan kegiatan lain di luar negeri
b. Mencari peluang di pasar internasional namun tetap etnosentris (home country oriented)
c. Meyakini bahwa cara-cara melakukan bisnis, orang, kebiasaan, nilai-nilai, dan produk negeri sendiri lebih unggul dibandingkan dengan yang ada dimanapun di dunia
d. Strategy of ‘extension’ à fokus pada perluasan bauran pemasaran
3. Tahap 3: Multinasional
a. Tidak ada kata gagal, yg ada hanya “learning”
b. Menggunakan strategi multidomestik
c. Orientasi polisentris
d. Menyesuaikan bauran pemasaran domestik agar cocok dengan pilihan dan kebiasaan pasar internasional
4. Tahap 4: Global
a. Strategi dengan menggunakan pemasaran global atau mencari pemasok global
b. Fokus secara global dan supply berasal dari pasar lokal
c. Mensuplai pasar lokal dari sumber global
d. Memenangkan strategi bila perusahaan dpt menciptakan keunggulan bersaing dgn membatasi globalisasi dari rantai nilai à harus memahami keterbatasan dari keunggulan bersaing (not too ambitious!)
5. Tahap 5: Perusahaan Transnasional
a. Penjualan, investasi dan operasi berada di banyak negara
b. Perusahaan dunia terpadu yang menghubungkan sumber daya global dengan pasar global untuk menghasilkan laba
c. Geosentris - mengakui adanya persamaan dan perbedaan dan mengadopsi pandangan dunia à Think globally act locally
d. Mengadopsi strategi global à menambah nilai
e.  Pengetahuan dalam transnasional diciptakan oleh seluruh fungsi di semua lokasi dan dikembangkan bersama serta disebarkan ke seluruh dunia.

Aspek Lingkungan Ekonomi, Pola Konsumsi, dan Perkembangan Pasar

Tinjauan Ekonomi Dunia
Ekonomi dunia terjadi perubahan besar sejak perang dunia II. Perubahan paling besar dan mendasar adalah munculnya pasar global. Integrasi ekonomi dunia meningkat secara signifikan (misalnya: Uni Eropa dan Nafta).
Realitas perubahan Ekonomi Dunia :
1. Penggerak ekonomi dunia adalah perpindahan modal, bukan lagi perdagangan.
2. Produktifitas telah terlepas hubungannya dengan tingkat pekerja.
Dahulu, semakin banyak pekerjanya maka semakin besar produktifitas yang dihasilkannya. Namun sekarang setelah adanya pemasaran global, perusahaan mengurangi pekerjanya dan produktifitas yang dihasilkan tetap sama, karena perusahaan memanfaatkan kemajuan teknologi.
3. Ekonomi dunia mendominasi keadaan.
Bisnis sukses jika pimpinan bisnis dan pembuat kebijakan focus pada ekonomi dan pasar bisnis.
4. Berakhirnya perang dingin kapitalisme dan sosialisme
Komunisme sebagai system ekonomi telah terguling oleh kapitalisme.

Sistem Ekonomi
Ada 3 jenis sistem ekonomi yaitu: kapitalis, sosialis, dan campuran. Klasifikasi ini berdasar metode alokasi sumberdaya dalam system, yaitu: alokasi pasar, alokasi berdasar perintah, dan alokasi campuran.
1. Alokasi Pasar
Sistem ini mengandalkan konsumen yang mengalokasikan sumberdaya. Konsumen yang memutuskan apa yang akan diproduksi oleh siapa. Sistem pasar adalah suatu demokrasi ekonomi. Masyarakat punya hak memberi suara dengan uang mereka untuk barang yang sesuai dengan pilihan mereka.
2. Alokasi berdasar perintah (alokasi komando)
Dalam system ini pemerintah berkuasa untuk melayani masyarakat termasuk keputusan pruduk mana yang harus dibuat dan cara membuatnya. Konsumen bebas berbelanja apapun yang tersedia tapi keputusan apa yang diproduksi dan apa yang tersedia ditentukan oleh perencana pemerintah. Bauran pemasaran tidak digunakan sebagai variabel strategis dan distribusi ditangani oleh pemerintah.
3. Alokasi campuran
Dalam kenyataannya sebenarnya yang ada adalah sistem campuran kedua sistem atau alokasi tersebut diatas.

Perkembangan Pasar
Pasar global tiap Negara dalam tahap perkembangan yang berbeda. PNB perkapita merupakan dasar segmentasi demografi yang berguna. Atas dasar ini maka ada 4 kategori pasar global:
1. Negara berpenghasilan rendah atau Negara pra industri (PNB per kapita < $766).
2. Negara berpendapatan menengah bawah atau Negara berkembang (PNB per kapita $766 - $3.036).
3. Negara berpendapatan menengah atas atau Negara industri baru (PNB per kapita $3.036 - $9.386).
4. Negara berpendapatan tinggi atau Negara maju atau Negara industri (PNB per kapita > 9.386).

Pola Konsumsi
Pola konsumsi adalah susunan kebutuhan seseorang terhadap barang dan jasa yang akan dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu, yang dipenuhi dari pendapatannya.
Perbedaan pola konsumsi tiap orang tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi rendahnya pendapatan, tapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
a.  tingkat pendidikan/pengetahuan;
b. kondisi tempat tinggal iklim;
c.  jenis pekerjaan;
d.  tingkat peradaban bangsa;
e.  kebiasaan dan kondisi sosial budaya masyarakat;
f.  tinggi rendahnya harga barang dan jasa;
g. selera yang sedang berkembang di masyarakat.
Pola konsumsi orang berbeda-beda, tetapi secara umum dalam berkonsumsi orang akan mendahulukan kebutuhan pokok, baru kemudian memenuhi kebutuhan lainnya.

Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi antara penduduk dari sebuah Negara dari belahan dunia lain. Neraca pembayaran dibagi menjadi apa yang disebut dengan transaksi berjalan dan transaksi modal. Transaksi berjalan adalah catatan dari semua perdagangan barang dan jasa, transaksi hibah swasta dan bantuan pemerintah antar Negara. Perkiraan modal mencatat semua investasi langsung jangka panjang dan arus keluar-masuk modal jangka panjang serta jangka pendek. Tanda negative menandakan keluarnya uang.

Pola Perdagangan
Setelah perang dunia II, pertumbuhan impor dan ekspor melebihi kecepatan kenaikan PNB, investasi langsung oleh pihak asing berkembang 5 kali lebih cepat daripada perdagangan dunia dan 10% lebih cepat daripada PNB. Pada 1994, nilai perdagangan dunia $4,1 triliun dengan 75% ekspor dunia dihasilkan oleh Negara-negara industry dan 25% oleh Negara-negara berkembang.
Sektor pertumbuhan perdagangan dunia yang paling cepat adalah perdagangan dalam bidang jasa, meliputi: perjalanan dan hiburan, pendidikan, bisnis jasa seperti keahlian teknik, akuntansi, biro jasa hokum, pembayaran royalty, dan biro lisensi. Sayangnya, statistic dan data mengenai perdagangan jasa tidak selengkap perdagangan barang.

Lingkungan Sosial dan Budaya, dan Aspek-Aspeknya termasuk Negoisasi

Aspek Dasar Budaya
Bagi ahli antropologi dan sosiologi, budaya adalah “cara hidup” yang dibentuk oleh sekelompok manusia yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Budaya termasuk kesadaran dan ketidaksadaran akan nilai, ide, sikap, dan simbol yang membentuk perilaku manusia dan diteruskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Seperti didefinisikan oleh seorang ahli antropologi organisasi Geert Hofstede, budaya adalah “tatanan kolektif dari pikiran yang membedakan anggota tersebut dari satu kategori orang dengan orang lainnya.”
Pandangan Ahli Antropologi
Seperti diutarakan oleh Ruth Benedict dalam karya klasiknya berjudul The Chrysanthemum and the Sword, tidak peduli betapa aneh tindakan atau pendapat seseorang , cara seseorang berpikir, merasa, dan bertindak mempunyai hubungan dengan pengalamannnya di dunia ini. Tidak masalah jika tindakan dan opini dirasakan sebagai gagasan yang aneh oleh orang lain. Pemasar global yang berhasil harus memahami pengalaman manusia dari sudut pandang lokal dan menjadi orang dalam melalui proses empati budaya.

Pendekatan Analisis Faktor-Faktor Budaya
Untuk mengatasi sikap etnosentris budaya, para manajer harus berusaha untuk mempelajari dan menginternalisasi perbedaan-perbedaan budaya itu.
a.  Menerima bahwa kita tidak akan pernah benar - benar memahami diri kita sendiri atau orang lain
b. Sistem persepsi kita sangat terbatas
c.  Kita menghabiskan sebagian besar energi untuk mengelola masukan persepsi
d. Ketika kita tidak memahami keyakinan dan nilai - nilai sistem budaya tertentu dan masyarakat, hal - hal yang kita amati dan pengalaman mungkin tampak "aneh.“
e. Berusaha untuk memahami bahwa keyakinan budaya itu, motif, dan nilai.

Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk mengelola atau menangani konflik yang ada di dalam berbagai bidang dan  konteks komunikasi yaitu komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi antar budaya, komunikasi lintas budaya, komunikasi bisnis, komunikasi bisnis lintas budaya, dan komunikasi internasional, dan  komunikasi pemasaran.
Negosiasi merupakan salah satu bentuk manajemen konflik selain mediasi dan dialog. Negosiasi lebih menekankan pada adanya pertukaran usulan yang ditujukan untuk meminimalisir perbedaan akibat adanya ketidaksesuaian tujuan yang dialami para anggota dengan cara menciptakan sebuah kesepakatan. Umumnya, negosiasi dapat kita temui dalam berbagai bidang kehidupan seperti proses transaksi antara penjual dan pembeli, perjanjian bisnis, interaksi antara pihak manajemen dan buruh dalam sebuah perusahaan, hubungan pernikahan, situasi penyanderaan, kerusakan lingkungan, dan lain-lain.

Produk Industri
Berbagai faktor budaya yang telah dijelaskan sebelumnya mempunyai pengaruh penting pada pemasaran produk industri di seluruh dunia dan harus dikenali dalam merumuskan rencana pemasaran global. Beberapa produk industri dapat menunjukkann sensitivitas lingkungan yang rendah, seperti dalam kasus chip komputer, misalnya, atau tingkat tinggi, seperti dalam kasus generator turbin yang mana kebijakan pemerintah untuk “pembelian nasional” menunjukkan bahwa tawaran dari penawar asing itu tidak menguntungkan.

Produk konsumen
Pengamatan dan studi menunjukkan bahwa tanpa tergantung pada kelas sosial dan pendapatan, budaya mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku konsumsi, penggunaan media, dan kepemilikan barang yang tahan lama. Produk konsumen mungkin lebih peka terhadap perbedaan budaya daripada produk industri. Rasa lapar merupakan suatu kebutuhan fisiologis dasar dalam hirarki Maslow; semua orang butuh makan, tapi apa yang akan kita makan sangat dipengaruhi oleh budaya.

Lingkungan Legal dan Peraturan, dan Aspek Lisesnsi dan Antitrust

Hukum Internasional
Hukum internasional dapat didefinisikan sebagai peraturan dan prinsip yang dipandang mengikat oleh berbagai negara dan bangsa. Ada dua kategori hukum internasional: hukum publik atau hukum internasional dan hukum perdagangan internasional. Hukum internasional menyangkut bidang perdagangan dan bidang lain yang secara tradisional berada di bawah yuridiksi dari masing-masing bangsa. Hukum inetrnasional awalnya mengenai pernyataan perang, menetapkan perdamaian, dan isu politik yang lain seperti pengakuan pengakuan diplomatik atas kesatuan negara dan pemerintah yang baru.

Organisasi kawasan
Organisasi internasional yang beranggotakan beberapa negara dan mencakup badan geopolitik yang operasinya tidak memandang batas negara-bangsa. Keanggotaannya ditentukan oleh batas geografi tertentu seperti benua atau batas geopolitik seperti blok ekonomi. Organisasi kawasan didirikan untuk mendorong kerja sama dan integrasi politik dan ekonomi atau dialog antarnegara atau antarlembaga dalam satu wilayah geografis atau geopolitik tertentu. Organisasi ini menggambarkan pola pembangunan dan sejarah yang muncul sejak akhir Perang Dunia II serta fragmentasi di dalam globalisasi. Sebagian besar OK bekerja sama dengan organisasi-organisasi multilateral seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa. Meski organisasi kawasan kadang disebut organisasi internasional, istilah organisasi kawasan dianggap lebih masuk akal karena menekankan cakupan keanggotaannya yang lebih terbatas.

Lisensi
Lisensi merupakan cara yang mudah bagi produsen untuk terlibat dalam pemasaran internasional. Pemneri lisensi memberi izin kepada perusahaan asing untuk menggunakan proses manufaktur, merek dagang, paten, rahasia dagang atau jenis nilai lain untuk mendapatkan fee atau royalty. Lisensi masuk pasar luar negeri dengan sedikit resiko, pemegang lisensi memperoleh keahlian produksi dengan nama terkenal tanpa harus memulai dari awal.
Untuk menghindari terjadinya pesaing dimasa depan pihak pemberi lisensi biasanya memberi atau memasok beberapa komponen pemilik yang dibutuhkan dalam produk itu. Namun harapan utamanya adalah agar pemegang lisensi memimpin dalam inovasi sehingga licencee akan terus bergantung pada licencor ini.
Perusahaan dapat memasuki pasar kuar negeri dengan dasar lain. Perusahaan dapat menjual kontrak manajemen untuk mengelola untuk mengelola suatu badan usaha untuk mendapatkan fee. Dalam hal ini perusahaan mengskspor jasa bukan produk. Kontrak manajeman merupakan metode manajeman menjual produk ke pasar luar negeri dengan resiko rendah dan mendapat penghasilan dari pengontrak. Metode masuk lainnya yaitu dengan kobtrak manufaktur. Dimana perusahaan menggunakan produsen local untuk menghasolkan produk itu. Akan tetapi kontrak mempunyai kekurangan yaitu control yang lebih sedikit terhadap proses manufaktur dan hilangnya laba potensial dari kegiatan manufaktur.

Antitrust
Hukum atau Undang-Undang "Antipakat" (antitrust) atau hukum/undang-undang persaingan, merupakan peraturan melawan kebiasaan dagang yang merendahkan persaingan atau dianggap tidak adil. Istilah antitrust diambil dari hukum Amerika Serikat yang awalnya dibuat untuk memerangi bisnis trust - sekarang umum dikenal sebagai kartel.
Contoh :
Amerika Serikat v. Addyson Pipe & Steel Company (1898)
·    Naked vs. Ancillary price fixing.
·    Enam perusahaan pipa baja yang mengendalikan lebih dari 50% pasar di bagian barat dan tengah Amerika Serikat berkolusi untuk menaikkan harga pipa di pasar itu.
·    Pembentukan kartel tak hanya mereduksi kompetisi, untuk itu langsung terhitung ilegal. Penetapan harga yang “naked” atau terbuka adalah per se ilegal, tanpa harus melihat alasan di belakangnya. Walau demikian, saat reduksi kompetisi ini adalah pertimbangan kedua dari kartel atau merger, maka menguji alasan mengapa terjadi kartel atau merger harus dilakukan.

Aspek Pengambilan Keputusan Keuangan terkait dengan Kurs Mata Uang Asing, serta kemungkinan Implikasi Bisnis yang terjadi akibat Fluktuasi Nilai Tukar

Sistem Keuangan Internasional
Sistem keuangan internasional mulai dikenal pada tahun 1870, dimana saat itu emas merupakan standar dalam menentukan jumlah uang yang bisa dicetak oleh suatu negara. Yang dimaksud disini adalah negara tidak lagi menerapkan penggunaan mata uang dari emas, melainkan negara mencetak uang kertas yang mana nilai dari banyaknya uang yang bisa dicetak harus sesuai dengan jumlah emas yang dimiliki negara. Kemudian sistem keuangan ini terus mengalami perubahan seiring adanya faktor-faktor yang berpengaruh pada kestabilan ekonomi dari waktu ke waktu.
Berikut sistem keuangan internasional yang pernah diterapkan mulai dari zaman dahulu hingga sekarang :
1. Sistem Standar Emas
Sistem standar emas adalah sistem keuangan yang berdasar pada nilai emas sebagai acuan untuk alat pembayaran yang sah, dasar penentuan nilai uang, dan sebagai dasar dalam menentukan atau pembanding nilai tukar mata uang. Hakikatnya nilai mata uang suatu negara apakah itu berupa uang kertas maupun jenis lainnya, dalam sistem standar emas nilai mata uang tersebut akan berkaitan langsung dengan nilai emas yang dimiliki oleh suatu negara. Sederhananya adalah negara berhak mencetak uang sebanyak-banyaknya sesuai dengan mata uang negara yang sah dengan persyaratan jumlah emas yang disimpan atau dimiliki oleh negara memiliki nilai yang sama dengan jumlah uang yang dicetak.
2. Sistem Bretton Woods
Berakhirnya perang dunia pertama membawa dampak buruk yang berkepanjangan terhadap laju perkembangan perekonomian di seluruh negara-negara di dunia. Penerapan sistem standar emas dinilai tidak lagi sesuai dengan kondisi negara setelah perang dunia pertama, hal ini disebabkan berkurangnya pasokan komoditas emas untuk dikonversi kedalam mata uang negara. Dengan memburuknya kondisi ekonomi yang dirasakan oleh banyak negara, kemudian mendorong banyak negara untuk memecahkan permasalahan yang sama dengan mengadakan pertemuan dengan negara-negara di dunia untuk mencari solusi dalam memperbaiki kondisi perekonomian pasca perang, terutama dalam masalah sistem keuangan atau moneter.Pertemuan tersebut dilaksanakan di Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat pada tahun 1944 dan dihadiri oleh perwakilan dari 44 negara di dunia. Dari pertemuan ini kemudian akan menjadi sebuah sejarah tentang terbentuk sistem baru dalam dunia keuangan internasional yang diposisikan sebagai pengganti dari sistem standar emas yaitu Sistem Bretton Woods.
3. Sistem Kurs Mengambang Terkendali
Tahun 1972 merupakan tahun dimana Sistem Bretton Woods tidak dijalankan lagi, karena mengalami banyak masalah yang berakibat pada ketidakstabilan cadangan emas yang dimiliki oleh Amerika. Setelah Sistem Bretton Woods berakhir maka sistem moneter internasional mulai diambil alih oleh IMF yang kemudian lahirlah sistem keuangan baru yang disebut dengan Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau Managed Float. Yang dimaksud dengan Sistem Kurs Mengambang Terkendali adalah sebuah sistem keuangan internasional yang merupakan penggabungan antara sistem nilai tukar tetap dan sistem nilai fleksibel. Dengan menerapkan sistem ini maka akan terlihat perubahan nilai tukar yang terus berubah-ubah setiap harinya dan hal ini menunjukkan sebuah respons terhadap aktivitas pasar. Karena sifat yang dinamis inilah maka dibutuhkan sebuah perantara atau media yang memiliki pengaruh dalam mengendalikan kestabilan pasar terhadap perubahan nilai tukar, perantara atau media yang dibutuhkan dalam kegiatan pasar diwakili oleh adanya bank sentral.

Mata Uang Asing
Mata Uang Asing atau Valuta asing merupakan mata uang yang diakui, digunakan, dipakai, dan juga diterima sebagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional. Valuta asing yang banyak dipakai biasanya merupakan mata uang suatu negara yang memiliki peranan ataupun kendali yang cukup besar dalam sistem perekonomian di seluruh dunia. Di seluruh dunia sendiri, valuta asing yang paling banyak digunakan adalah Dollar.
Valuta asing merupakan bagian dari devisa suatu negara. Devisa sendiri merupakan setiap kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara yang berada di luar negeri yang wujudnya dapat berupa barang, jasa, atau bahkan mata uang yang digunakan sebagai alat transaksi perdagangan lintas negara. Devisa suatu negara yang berbentuk mata uang ini lah yang sering kita sebut dengan istilah valuta asing.

Implikasi Bisnis Akibat Fluktuasi Nilai Tukar
Fluktuasi mata uang adalah hasil alami dari sistem nilai tukar yang berubah-ubah yang merupakan norma dari sebagian besar perekonomian utama. Nilai tukar satu mata uang terhadap yang lain dipengaruhi oleh berbagai faktor fundamental dan teknis. Termasuk diantaranya jumlah pasokan dan permintaan dari dua mata uang tersebut, kinerja ekonomi, prospek inflasi, perbedaan suku bunga, arus modal, dukungan teknis dan tingkat resistensi, dan sebagainya. Karena faktor-faktor ini umumnya dalam keadaan fluks terus-menerus maka nilai mata uang berfluktuasi dari waktu ke waktu. Namun, walaupun tingkat mata uang sebagian besar seharusnya ditentukan oleh ekonomi yang mendasarinya, hal ini sering berubah-ubah, karena gerakan besar dalam mata uang juga bisa mendikte nasib perekonomian suatu negara.
Sedangkan dampak perputaran mata uang terhadap perekonomian jauh jangkauannya, kebanyakan orang justru tidak terlalu memperhatikan nilai tukar mata uang karena sebagian besar bisnis dan transaksi mereka dilakukan dengan mata uang domestik . Untuk sebagian konsumen, nilai tukar hanya diperlukan untuk kegiatan atau transaksi tertentu seperti misalnya bepergian ke luar negeri, pembayaran barang  impor atau pengiriman uang luar negeri sesekali waktu.

Sistem Informasi dan Riset Pemasaran Global

Sistem Informasi Global
Sistem informasi global adalah sebuah sistem dari jaringan-jaringan yang melintasi batas-batas negara. Definisi lain dari Sistem Informasi Global adalah sebuah sistem perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk penyimpanan, pengambilan, pemetaan dan analisis data geografis.
Dari segi definisi penggunaan Sistem informasi global adalah sistem informasi yang berbasis komputer yang melintasi batas batas negara dimana perusahaan multinasional dengan sistem tersebut bisa mengintegrasikan seluruh kegiatan perusahaan seperti penyusunan strategi, pelaksanaan operasi antara perusahaan induk dengan perusahaan cabangnya bahkan yang di mana perusahaan cabangnya telah tersebar di berbagai negara lainnya.

Riset Pemasaran
Riset pemasaran merupakan kegiatan penelitian dalam bidang pemasaran. Riset pemasaran harus dilakukan secara sistematis, yakni mulai dari perumusan masalah, perumusan tujuan dari riset pemasaran, pengumpulan data, pengolahan data, hingga interpretasi dari hasil riset pemasaran yang diperoleh. Riset pemasaran dilakukan sebagai upaya memberi masukan bagi pihak manajemen. Dengan adanya riset pemasaran, pihak manajemen akan mengetahui hal apa saja yang perlu diperbaiki dan strategi pemasaran apa yang masih konkrit dilakukan untuk merebut peluang.

Teknik Analisis Riset Pasar Internasional
1.  Analisis pola permintaan.
Pola pertumbuhan industry dapat membantu pemahaman mengenai permintaan pasar.
2.  Pengukuran elastisitas pendapatan.
Elastisitas pendapatan menguraikan hubungan antara permintaan akan barang & perubahan dalam pendapatan.
3.  Perkiraan dengan analogi.
·   Perbandingan lintas bagian dengan mengasumsikan bahwa terdapat analogi antara hubungan suatu factor dengan permintaan produk atau komoditi tertentu dalam 2 negara.
·   Menggeser urutan waktu kejadian : jika data tersedia di 2 pasar dengan tingkat perkembangan yang berbeda.
4.  Analisis perbandingan. Ada 3 kategori dasar :
·   Perbandingan nasional, baik intra perushaan maupun antar perusahaan.
·    Perbandingan dalam perusahaan lintas nasional.
·    Perbandingan didasarkan pada pasar nasional subnasional.
5. Analisis kelompok / cluster analysis
Tujuannya adalah membagi-bagi beberapa ariabel ke dalam kelompok-kelompok untuk memaksimalkan persamaan dalam kelompok & perbedaan antar kelompok.
6. Indeks factor berganda / multiple factor index.
Analisis regresi.





Sumber :



Rabu, 06 Juni 2018

Pengaruh Etika Bisnis Terhadap Peningkatan Usaha Mie Ayam


PENGARUH MATA KULIAH ETIKA BISNIS PADA PENJUALAN MIE AYAM DI PELATARAN KAMPUS D

Mata Kuliah Etika Bisnis


Nama   : Andhika Bagus F
NPM   : 10215664
Kelas   : 3EA05


Fakultas Ekonomi
Universitas Gunadarma
Jakarta

2018



ABSTRAKSI

Bisnis adalah suatu kegiatan organisasi mencari keuntungan dengan cara menjual barang atau jasa. Barang dan jasa yang dijual haruslah dapat dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, dengan segala aspek yang berkaitan dengan organisasi perusahaan, masyarakat, maupun individu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetaahui pengaruh mata kuliah etika bisnis pada peningkatan usaha mie ayam di pelataran kampus D. Data yang dilakukan adalah data primer yang melakukan wawancara.














BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangakan persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Perusahaan yang ingin berkembang dan ingin mendapatkan keunggulan bersaing harus dapat menyedikan produk atau jasa yang berkualitas, harga yang murah dibandingkan pesaing, waktu penyerahan lebih cepat, dan pelayanan yang lebih baik dibandingkan pesaingnya (Margaretha, 2004).

Dalam rangka memenangkan persaingan bisnis, mempertahankan pasar yang dimiliki, dan merebut pasar yang sudah ada, maka perusahaan dituntut untuk mempunyai kemampuan mengadaptasi strategi usahanya dan lingkungan yang terus-menerus berubah.Setiap pelaku bisnis dituntut untuk mempunyai kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi, serta mampu memenuhi dan menanggapi setiap tuntutan pelanggan yang semakin beraneka-ragam dan terus berubah. Pelaku usaha harus mampu menghasilkan produk yang dapat memainkan emosi pelanggan dan melalui produk tersebut dapat menimbulkan experience bagi pelanggan.

Besarnya peluang bisnis kuliner di Indonesia telah memacu usaha-usaha kuliner berkembang di Indonesia. Munculnya berbagai macam dalam bisnis ini, menunjukkan bisnis ini sangat menguntungkan.Bagaimanapun, usaha kuliner sangat dibutuhkan.Persaingan dalam usaha kuliner sangat ketat, oleh karena itu, persaingan harus dihadapi sebagai motivator untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan yang terbaik kepada konsumen.

Etika bisnis memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan pelanggan.Etika bisnis memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan perusahaan.Dalam jangka panjang ikatan seperti ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka.Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan di mana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang menyenangkan dan meminimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Tujuan suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan merasa puas. Kualitas jasa yang unggul dan konsisten dapat menumbuhkan kepuasan pelanggan dan akan memberikan berbagai manfaat. Kepuasan pelanggan merupakan respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian.



1.2    Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini apa yang dimaksud dari mata kuliah Etika Bisnis dan bagaimana pengaruh mata kuliah Etika Bisnis pada peningkatan usaha mie ayam di pelataran kampus D.

1.3    Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apa yang dimaksud dari mata kuliah Etika Bisnis dan untuk mengetahui pengaruh Etika Bisnis pada peningkatan usaha mie ayam di pelataran kampus D.













BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah suatu pengetahuan tentang tata cara ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal (Muslich, 2004). Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis mengenai cara menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu atau-pun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum (Bertens, 2000).
Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (Sumarni, 1998). Etika bisnis merupakan pengetahuan pedagang tentang tata cara pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas melalui penciptaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Etika bisnis menjadi standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Etika bisnis dalam lingkupnya tidak hanya menyangkut perilaku dan organisasi perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut perilaku bisnis secara eksternal. Etika bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.
Dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat dan menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen (Muslich, 1998).

2.2    Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut.Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai berikut:
1.    Prinsip otonomi ; yaitu sikap kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan
2.    Prinsip kejujuran ; terdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga sebanding. Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
3.    Prinsip keadilan ; menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai kriteria yang rasional obyektif, serta dapat dipertanggungjawabkan.
4.    Prinsip saling menguntungkan (Mutual benefit principle) ; menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.
5.    Prinsip integritas moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun perusahaannya.

2.3    Tujuan Etika Bisnis
Menurut K. Bertens, ada 3 tujuan yang ingin dicapai dalam mempelajari etika bisnis  yaitu :
1.    Menanamkan atau meningkatkan kesadaran akan adanya demensi etis dalam bisnis.Menanamkan, jika sebelumnya kesadaran itu tidak ada, meningkatkan bila kesadaran itu sudah ada, tapi masih lemah dan ragu. Orang yang mendalami etika bisnis diharapkan memperoleh keyakinan bahwa etika merupakan segi nyata dari kegiatan ekonomis yang perlu diberikan perhatian serius.
2.    Memperkenalkan argumentasi moral khususnya dibidang ekonomi dan bisnis, serta membantu pelaku bisnis/calon pebisnis dalam menyusun argumentasi moral yang tepat. Melalui studi etika diharapkan pelaku bisnis akan sanggup menemukan fundamental rasional untuk aspek moral yang menyangkut ekonomi dan bisnis.
3.    Membantu pelaku bisnis/calon pebisnis, untuk menentukan sikap moral yang tepat    didalam profesinya (kelak).










BAB III
METODDE PENELITIAN

1.1    Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah penjual mie ayam di pelataran kampus D.

1.2    Data / Variabel
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penjual mie ayam di pelataran kampus D.

1.3    Metode Pengumpulan Data
Dalam upaya memperoleh data dalam penyusunan penulisan ilmiah ini, penulis mengumpulkan data dan informasi dari berbagai sumber dengan metode penulisan dengan wawancara. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, untuk menemukan permasalah yang harus diteliti dan juga ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2016).











BAB IV
PEMBAHASAN

4.1    Hasil Wawancara
Setelah melakukan serangkaian wawancara, saya sabagai penulis memperoleh hasil sebagai berikut:
1.      Nama : Kokom Komalasari ( Penjual Mie Ayam)
o   Pertanyaan : Menurut anda apa yang dibutuhkan dalam berdagang mie ayam?
Jawab : Yang dibutuhkan dalam berdagang, apalagi bisnis makanan seperti mie ayam yang pokok adalah cita rasa, dan kualitas dari mie ayam itu sendiri. Selain itu harga dan lokasi juga berpengaruh terhadap daya tarik konsumen agar berkunjung dan membeli mie ayam tersebut. Relasi dengan konsumen juga perlu dibangun agar dapat menjadi pelanggan dan berkunjung kembali.
o   Pertanyaan : Menurut anda apa yang dimaksud dari etika bisnis?
Jawab : Etika bisnis itu cara berbisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan pelanggan, produk, dan juga masyarakat. Etika itu sangat diperlukan untuk menjalankan sebuah bisnis. Karena dengan etika yang baik, secara otomatis bisnis akan lebih mudah berkembang.
o   Pertanyaan : Menurut anda bagaiman pengaruh dari etika bisnis pada usaha mie ayam anda?
Jawab : Dengan etika bisnis, saya dapat mengatur cara yang baik untuk mengembangkan bisnis saya. Selain itu menjadi dasar dalam berperilaku terhadap konsumen, agar konsumen merasa nyaman dan terlayani dengan baik. Sehingga menambah daya kepuasan dan keinginan konsumen tersebut untuk kembali bekunjung, Sehingga usaha mie ayam ini terus berjalan bahkan berkembang.

4.2    Pembahasan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis dari sumber tersebut dapat diperoleh data, bahwa etika bisnis berpengaruh positif pada peningkatan usaha mie ayam di pelataran kampus D karena penjual dapat memperoleh ilmu bagaimana etika dalam berbisnis dan menerapkannya dalam kegiatan dagangnya sehari hari.






















BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
Berdasarkan keseluruhan hasil dan pembahasan dalam penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa bahwa etika bisnis berpengaruh positif pada peningkatan usaha mie ayam di pelataran kampus D karena penjual dapat memperoleh ilmu bagaimana etika dalam berbisnis dan menerapkannya dalam kegiatan dagangnya sehari hari.


5.2    Saran
            Dari penelitian yang telah saya lakukan, etika bisnis berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap penjualan mie ayam. Sebaikan etka bisnis dapat lebih disosialisasikan kepada pebisnis lainnya. Sekian penelitian yang saya lakukan, mohon maaf bila banyak terdapat kesalahan.











DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Edisi ke-lima. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Aritonang,Lerbin, 2005,KepuasanPelanggan:Pengukurandan PenganalisisandenganSPSS, Jakarta: Penerbit Gramedia
Asy’arie, Musa, 1997. Islam: Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat. Yogyakarta: LESFI & IL
Bertens, K, 2000, Pengantar Etika Bisnis, Yogyakarta: Kanisius
Hadi, Sutrisno, 1999, Metodologi Research. Yogyakarta: Penerbit Andi Kartawiria, Rajendra, 2004, Spiritualitas Bisnis, Bandung: Hikmah