Rabu, 14 Oktober 2015

Konsep Gotong Royong (Tugas 1 IBD manajemen Gunadarma)



Gotong royong adalah sifat solidaritas antar sesama, kelompok, komunitas, atau bahkan antar negara yang memiliki suatu tujuan.Gotong royong seringkali terjadi dalam beberapa aktifitas kita seperti kerja bakti, dan yang bertujuan untuk menolong sesama seperti pengumpulan dana untuk sumbangan korban bencana alam atau orang tidak mampu. Gotong royong menurut saya bersifat untuk kepentingan bersama atau seperti hal nya hanya mau melakukannya apa bila orang lain ikut serta dalam kegiatan tersebut. Contohnya : gotong-royong dalam bentuk tolong menolong pada saat melakukan pesta pernikahan, atau khitanan, beberapa hari sebelum pesta akan dilakukan terjadi sumbangan dari kenalan, tetangga ataupun kerabat datang membantu dalam bentuk bahan makanan, uang, ataupun tenaga,kemudian bantuan ini harus dikembalikan minimal dengan nilai yang sama


Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Katanya berasal dari gotong = bekerja, royong = Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen


Solideritas yang terjadi pada gotong royong dikarenakan oleh tujuan atau kepentingan bersama yang mengembangkan sifat loyalitas yang tinggi karna memiliki tujuan yang ingin dicapai bersama. Kalaupun bukan memiliki tujuan yang sama, solideritas pada gotong royong juga dapat muncul karna memiliki kewajiban atau hak yang sama, sehingga memiliki rasa yang sama entah suka atau duka.


Gotong royong terjadi dimana saja, di pedesaan, perkampungan, atau perkotaan. Hal ini dikarenakan setiap orang pasti memiliki kebutuhan atau tujuan yang sama dengan orang lain di sekitarnya, dan seringkali orang orang tersebut tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga bekerja sama dengan orang lain untuk mewujudkannya, oleh sebab itulalh terjadilah gotong royong.Dalam hal ini Koentjaraningrat (1984 : 7) mengemukakan kegiatan gotong-royong di pedesaan sebagai berikut,

  1. Dalam hal kematian, sakit, atau kecelakaan, di mana keluarga yang sedang menderita itu mendapat pertolongan berupa tenaga dan benda dari tetangga-tetangganya dan orang lain sedesa;
  2. Dalam hal pekerjaan sekitar rumah tangga, misalnya memperbaiki atap rumah, mengganti dinding rumah, membersihkan rumah dari hama tikus, menggali sumur, dsb., untuk mana pemilik rumah dapat minta bantuan tetangga-tetangganya yang dekat dengan memberi bantuan makanan;
  3. Dalam hal pesta-pesta, misalnya pada waktu mengawinkan anaknya, bantuan tidak hanya dapat diminta dari kaum kerabatnya, tetapi juga dari tetangga-tetangganya, untuk mempersiapkan dan penyelenggaraan pestanya;
  4. Dalam mengerjakan pekerjaan yang berguna untuk kepentingan umum dalam masyarakat desa, seperti memperbaiki jalan, jembatan, bendungan irigasi, bangunan umum dsb., untuk mana penduduk desa dapat tergerak untuk bekerja bakti atas perintah dari kepala desa.
Gotong-royong dapat dikatakan sebagai ciri dari bangsa Indonesia terutama mereka yang tinggal di pedesaan yang berlaku secara turun temurun, sehingga membentuk perilaku sosial yang nyata kemudian membentuk tata nilai kehidupan sosial. Adanya nilai tersebut menyebabkan gotong-royong selalu terbina dalam kehidupan komunitas sebagai suatu warisan budaya yang patut dilestarikan. Hubungannya gotong-royong sebagai nilai budaya, maka Bintarto (1980 : 24) mengemukakan, Nilai itu dalam sistem budaya orang Indonesia mengandung empat konsep, ialah :
  1. Manusia itu tidak sendiri di dunia ini tetapi dilingkungi oleh komunitinya, masyarakatnya dan alam semesta sekitarnya. Di dalam sistem makrokosmos tersebut ia merasakan dirinya hanya sebagai unsur kecil saja, yang ikut terbawa oleh proses peredaran alam semesta yang maha besar itu.
  2. Dengan demikian, manusia pada hakekatnya tergantung dalam segala aspek kehidupannya kepada sesamanya.
  3. Karena itu, ia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik dengan sesamanya terdorong oleh jiwa sama rata sama rasa, dan
  4. selalu berusaha untuk sedapat mungkin bersifat konform, berbuat sama dengan sesamanya dalam komuniti, terdorong oleh jiwa sama tinggi sama rendah.
Itulah beberapa penjelasan tentang gotong royong dan sifatnya, semoga dapat bermanfaat untuk pembaca maupun orang lain

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar